
BANDAR LAMPUNG (Lintasmedia.news) : -Harapan pulang dari Negera Malaysia ke tanah air sebagai TKI dapat membahagiakan ke dua orang tua dan saudara saudaranya namun harapan itu menjadi pupus dan sirna. Minggu (22/01/2023).
Burhanudin (32) warga sungkai desa Hurun Kecamatan Teluk pandan kabupaten Pesawaran Lampung, yang bekerja selama 7 tahun di negeri malasya sebagai TKI menjadi buruh pabrik sawit dengan niat merantau di negeri orang ingin memanjakan diri dan keluarganya, serta niat membelikan rumah untuk orang tuanya berikut isi dan akan melamar kekasihnya untuk menikah menjadi sirna.
Namun niat yang sangat mulia itu hanya bayang bayang dalam benak pemikirannya semua harapan itu tidak dapat untuk dinyatakan atau diwujudkan.
Kronologis kejadian yang dialami oleh Burhan, Sesampainya ia di bandara soekarno – Hatta pada tanggal 13/01/2023 dari malasya Burhan berniat akan membeli oleh oleh untuk keluarganya di rumah lalu menuju ATM BRI untuk menarik uangnya beberapa rupiah yang berada di Bandara tersebut, lalu dia masukkan kartu ATM yang ia miliki yang selama ini tersimpan dan tidak pernah di gunakan selama Burhan menabung di BRI hingga berangkat ke negeri ziran malasya tersebut.
Betapa hancur dan kecewa hatinya melihat saldo tabungannya tidak sesuai dengan apa yang selama ini dia transfer masuk kerekeningnya, lemas seperti tidak memiliki tulang seluruh bandannya saat melihat saldo tabungannya hanya tersisa 46 juta, sementara dalam hitungan yang ia transfer diperkirakan sekitar 200 juta, jadi tidak sesuai dalam pemikirannya selama ini. Hasil jerih payah yang dilakukan di negeri orang tidak ada, seperti tidak percaya dengan apa yang dilihat dalam saldo tersebut, hal ini dia ulangi lagi untuk memastikan ternyata benar saldonya terkuras, semakin bingung dan rasa panik dia rasakan, saat kepanikan dan kebingungan dilihat oleh seorang securiry dan bertanya, security menyarankan untuk segera memblokir Tabungannya. Akhirnya Burhanuddin memblokir tabungannya.
Dalam menuju perjalan pulang ke Bandar Lampung Hatinya terus berkecamuk atas kejadian tersebut seperti tidak percaya karna burhanuddin tidak pernah menarik maupun menggunakan uang tabungannya, Hatinya bertanya tanya koq bisa hal ini terjadi pada dirinya, padahal saya tidak pernah belanja menggunakan ATM dengan cara on line maupun penarikan langsung untuk membeli barang sebab memang saya tidak pernah melakukan itu, mengingat saat itu di Malaysia termasuk negara yang kena wabah Covid-19 dari tahun 2021-2022, jadi tidak sembarangan berjalan jalan ke kota, ” Terang burhanudin “.
Pada hari senen tanggal 16/1/2023 kejadian ini saya lapor kepada pihak KCP BRI kemiling Lampung,terkait dana di tabungan yang Raib, kemudian pihak bang BRI mengeprin Rekening Koran milik Burhanluddin lalu melihat didalam rekening koran ada penarikan dalam transaksinya, penariakan tersebur bervariasi, ada sebanyak 205 kali penarikan dalam satu tahun dengan nilai kerugian 151 juta rupiah, setiap pengambilan rata-rata sebesar 500 ribu rupiah, pihak KC Bank BRI Bandar lampung di bagian Custumer service menyalahkan nasabah dengan berbagai pertanyaan, pertanyaan dengan menanyakan pernah menggunakan online dan sebagainya sementara yang memiliki uang (Nasabah) menepis hal itu, burhan menggunakan ATM tersebut saat berada di Bandara itu, selain itu tidak pernah menggunakan apa lagi saat berada di Malasya ” Terangnya”
Menurut keterangan pegawai pihak Bank BRI Tanjung Karang akan melaporkan hal ini kekantor Bank BRI Pusat, dan diminta untuk menunggu 14 hari kerja, kemudian pada tanggal 18/01/2023 hari Rabu Burhan melaporkan kepada pihak yang berwajib terkait yang dialaminya ke Polda Lampung dengan Nomor pengaduan : PP/3/I/2023/Reskrimsus/Subdit V tentang dugaan tindak pidana ITE dan laporan akan ditindak lanjuti oleh pihak Polda Lampung ” Terangnya “.
Burhan berharap kepada pihak Kepolisian Polda Lampung khususnya bagian Ciber untuk dapat mengungkap kasus ini, sebab ini merupakan kejahatan yang memang harus diungkap semoga pihak Bank juga dapat membantu pihak kepolisian untuk bersama sama membongkar kejahatan yang berada di bank BRI, sehingga kepercayaan Nasabah terhadap Bank BRI akan pulih dan tidak hawatir bila menabung di bank uangnya tidak akan hilang , apalagi ini Bank BRI Bank BUMN milik pemerintah tentunya dapat menjamin uang nasabahnya akan aman dan terjamin, apa lagi sekarang banyak bank, persaingan dalam pelayanan dan kenyamanan tentu ada untuk kepercayaan nasabah terhadap bank yang diyakininya harapan saya segera terungkap dan uangnya dapat kembali. ” Ucap Burhan “.
Seperti kasus pembobolan Bank BRI dengan berbagai cara yang termasuk dalam Kejahatan Mirroring dengan uang yang dibobol kurang lebih mencapai Milyaran rupiah, namun tak satupun dapat terungkap penyelesaiannya, hingga ahirnya Nasabah harus tetap menanggung kerugiannya, maka saya berharap kasus uang Tabungan pada Rekening saya yang raib, dapat terungkap, sebab itu uang hasil kerja keras antara hidup dan mati saya dinegeri orang, saya harus rela meninggalkan kedua orang tua adek sanak famili demi untuk menggapai cita-cita, saya sangat berharap besar uang saya dapat kembali lagi dan pihak bank harus serius mengungkap kasus ini bersama polisi, saya yakin polisi dapat mengungkap kasus kejahatan dalam bank ini ” Pungkas burhan”.
Peristiwa korban ini disampaikan ke wartawan Lintas Media. News . ( Hadi)