LAMPUNG SELATAN (Lintasmedia.news) : – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, tegaskan tidak pernah meminta uang sepeserpun kepada bawahannya terkait pengangkatan pegawai honor maupun kenaikan jabatan di lingkungan pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Hal tersebut di sampaikan Bupati secara langsung di hadapan pegawai kecamatan Palas bersama para UPT, saat melakukan inspeksi mendadak ( Sidak) di kantor Kecamatan Palas, Kamis (6/6/2024).
Apa yang di sampaikan orang nomor satu di Kabupaten Lampung Selatan tersebut malah sering membatu masyarakat menjadi pegawai honorer di lingkungan kabupaten Lampung Selatan, namun kerap apa yang di lakukan Bupati kerap dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
“ saya kalau menolong benar sesuai hati nurani saya, saya tidak pernah macem-macem dan neko-neko menjadi bupati,” kata bupati
Lebih lanjut bupati mengatakan, dia pernah didatangi seseorang meminta kerabatnya masuk atau menjadi pegawai honor daerah (Honda) di Lampung Selatan. Tapi setelah ditolong, niatnya tersebut dimanfaatkan untuk mencari uang.
Maka dari itu sekarang ini ia selalu berhati-hati untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengangkatan honor. Apalagi saat ini sudah ada undang-undang yang mengatur tentang tenaga honorer ” Ucap Nanang ”
“Maka sekarang saya ati-ati, ini mana kepala BKD, sering kita tolong orang. Tapi nyatanya, orang itu dimintain duit. Saya enggak pernah melakukan hal-hal kayak gitu. Jadi kalau saya menolong orang, saya tolong,” sambung Nanang.
Bukan hanya pengangkatan pegawai honda saja, untuk kenaikan jabatan juga tidak ada yang dimintai uang apalagi sampai membuat pegawai membuat surat permohonan naik jabatan.
“Jabatan minta duit. Jabatan-jabatan PNS bikin permohonan, enggak ada PNS bikin permohonan. Kayak perusahaan aja permohonan lamaran pekerjaan. Ini Negera ada aturan dan mekanismenya dengan capaian prestasi, dedikasi, dan integritas yang baik,” Tegas dia
Nanang juga mengakaui, praktik masuk pegawai honda dengan membayar itu masih banyak. Bahkan nominal yang diminta cukup besar hingga Rp 50 juta. Padahal gaji pegawai honorer yang hanya Rp 1,2 juta.
“Honor honda dipinta duit Rp 50 juta, kan celaka. Banyak itu. Waktu itu banyak bener, masuk pol PP bayar juga 50 juta banyak juga duitnya itu. Kalau ngangkat 500 orang apa enggak Rp 2,5 milyar duitnya. Kebetulan ada aturan Menpan enggak boleh mengangkat honor, jadi saya tidak. Jadi kalau saya tahu ada seperti itu, wah saya keluarkan,” terang Nanang. (Rud)