Pada pelantikan yang dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn). M. Tito Karnavian, dalam sambutannya menyampaikan bahwa mutasi pergantian Pejabat adalah suatu yang sangat natural dalam lingkup organisasi dimanapun terlebih organisasi Pemerintahan. Yang bertujuan sebagai penyegaran dan menimbulkan suasana yang baru, inovasi baru sekaligus kaderisasi dan regenerasi organisasi.

Pergantian Pejabat juga dikarenakan adanya kekosongan Pejabat-pejabat, sehingga perlu dilakukan pengisian Pejabat yang definitif, agar lebih tegas dan jelas dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan kepastian.

Dalam sambutannya, Mendagri juga berharap kepada Pejabat yang baru dilantik untuk dapat mengemban tugas dan amanah jabatan dengan sebaik-baiknya.

Mendagri juga memberikan arahan dalam berbagai kesempatan bahwa yang paling utama yaitu diminta dilingkungan Kemendagri untuk tugas, pokok dan fungsinya Pembina dan pengawas Pemerintahan Daerah, dapat menjadi rule model bagi Pemerintahan Daerah.

Pada pelantikan tersebut, Mendagri melantik lima pejabat tinggi pratama, yakni Suhajar Diantoro sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi sebagai Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Agus Fatoni sebagai Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Eko Prasetyanto Purnomo Putro sebagai Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri, serta Sugeng Haryono sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri. Rd

Wakil Bupati Ali Rahman mengatakan, bahwa selain mendukung program pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, pelaksanaan vaksinasi juga merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi covid-19 dan siapa yang perlu lebih dulu mendapatkannya. Vaksinasi juga dilaksanakan untuk melengkapi upaya pencegahan covid-19, selain dengan penerapan protokol kesehatan.

“Vaksinasi juga bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh, mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut.

Meski sebenarnya sistem kekebalan tubuh terdapat suatu penyakit dapat terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya. Namun, infensi covid-19 memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Untuk itu, diperlukan cara lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh yaitu vaksinasi,” tutupnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pimpinan Kecamatan Negeri Agung. Red