
loading…
Mobil polisi dibakar saat unjuk rasa di Sale, Maroko. Foto/news arena
RABAT – Dua orang tewas di Maroko dalam protes yang digelar Rabu malam (1/10/2025). Para demonstran menuntut layanan publik yang lebih baik dan pemberantasan korupsi.
Pihak berwenang telah bereaksi keras terhadap protes yang meletus pada hari Sabtu, dengan melarang dan membubarkan demonstrasi.
Sebagian besar protes sejauh ini berlangsung tanpa kekerasan, prinsip yang berulang kali ditegaskan para penyelenggara, kolektif pemuda bernama Gen Z 212.
Namun, kekerasan meletus pada hari Selasa dan berlanjut pada hari Rabu dengan tewasnya dua pemuda oleh polisi.
Kedua pria tersebut ditembak mati oleh polisi saat mereka diduga berusaha “menyerbu” satu pangkalan di Lqliaa, dekat kota Agadir di selatan Maroko, lapor kantor berita Maroko MAP, mengutip otoritas setempat.
Menurut laporan tersebut, para tersangka telah menodongkan senjata tajam dan membakar satu kendaraan, sebelum menyerbu pangkalan tersebut dalam “upaya mencuri amunisi, peralatan, dan senjata dinas”.
Menurut Le Monde, versi ini sebagian dibantah oleh perwakilan lokal Gen Z 212, yang mengatakan para pengunjuk rasa, yang marah dengan tindakan keras polisi, memang pergi ke pangkalan, yang menjadi sasaran banyak proyektil, tetapi tidak mencoba masuk dengan paksa.
Sementara itu di Sale, orang-orang yang mengenakan tudung kepala membakar mobil polisi dan satu gedung bank tanpa meneriakkan slogan apa pun, catat seorang jurnalis AFP.
Pada Selasa malam, demonstrasi telah menyebabkan bentrokan dengan aparat penegak hukum di kota Oujda dan di Inzegane, pinggiran kota Agadir.