Pengusaha Muda Yang Penuh Inovasi Meraih Kesuksesan Dengan Bersyukur

BANDAR LAMPUNG(Lintasmedia.news) : – Edison yang akrab disapa Edy ZA (51) merupakan salah seorang pengusaha muda yang cukup berhasil didalam bidang usaha bumbu masak kering yang cukup di kenal untuk Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Jum,’at (06/05/2022).

Putra ke Lima dari enam bersaudara, pasangan Zainal Abidin dan ibu Summa, suami dari Deswita dan orang tua dari melli dan ilham ini, meraih kesuksesan tidak semudah apa yang dibayangkan sebelumnya.,

Edy kecil dulu hidup dimasa itu bersama enam keluarganya cukup sangat prihatin, Pada saat sekolah SD orang tuanya bekerja di salah satu rumah makan Padang yang cukup terkenal pada era itu “Rumah Makan Antik ” sebagai juru masak di rumah makan tersebut.,

Edy kecil diajak orang tuanya untuk membantu berdagang di pasar, anak seusia edi saat itu tentu aktifitasnya sangat terganggu, ia ingin seperti anak anak lain yang senang tuk bermain kesana kemari bersama teman, namun Edy tidak dapat bebas seperti itu, entah mengapa hanya dirinyalah yang diminta orang tuanya untuk membantu berdagang dipasar. semua itu dia jalankan dengan tulus dan ikhlas demi patuh kepada kedua orang tuanya mengingat saat itu memang sangat perihatin untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Baca Juga Paparan Lampung

Dalam hati kecilnya Edy dulu ada pertanyaan apakah dirinya anak tiri, mengapa harus dirinya yang selalu diminta untuk membantu orang tuanya sementara saudaranya yang lain tidak ” Terangnya ”

Pada tahun 1970 orang tuanya berhenti menjadi juru masak di rumah makan Antik , kemudian berganti profesi menjadi seorang pengolah dan pedagang bumbu masak, di pasar SMEP bambu kuning BandarLampung..
Edy kecil diajak orang tuanya untuk membantu berdagang di pasar, anak seusia edi saat itu tentu aktifitasnya sangat terganggu, ia ingin seperti anak anak lain yang senang tuk bermain kesana kemari bersama teman.

Edy tidak dapat bebas seperti itu, entah mengapa hanya dirinyalah yang diminta orang tuanya untuk membantu berdagang dan bekerja, namun semua itu tetap terus dia jalankan dengan tulus dan ikhlas demi patuh kepada kedua orang tuanya mengingat saat itu memang sangat perihatin dalam kehidupan keluarga,

Dalam hati kecilnya dulu ada pertanyaan apakah dirinya anak tiri, mengapa harus dirinya yang selalu membantu orang tua
Sementara yang lain tidak, mereka dapat jalan jalan keluar kota, bandung, jakarta, padang sementara aku tidak seperti itu, tidurpun mereka ada kamar saya hanya tidur dikursi panjang, pernah suatu ketika selimut yang aku gunakan terbakar terkena obat nyamuk, untung diketahui kakak ku yang bernama Syamsul.

Lalu dia siram dengan air hingga aku terkejut dan terbangun , klo sampai tidak ada yang melihat mungkin saya akan terbakar saat itu. Dalam hati terkadang bertanya siapakah diriku kenapa aku tidak seperti saudaraku yang lain mereka dapat pergi jalan jalan kemana mereka suka sementara aku tetap harus menunggu dagangan dan mengolah bumbu masak, sementara aku dirumah saja, batin terasa sedih ingin rasanya menjerit dan meninggalkan semuanya, ini terasa tidak adil kataku dalam hati.

Semuanya hanya tersimpan dalam benak hati yang paling dalam. Pagi pergi sekolah pulang sekolah harus kepasar tuk membawakan makan siang orang tua dan membantu menggiling bumbu kering yang akan dijual esok harinya, pekerjaan ini merupakan pekerjaan rutinitas yang harus dilakukan Edy saat itu, dengan berjualan bumbu masak ini orang tua Edy dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga besarnya.,

Di suatu saat orang tuanya pernah bercerita dengan Edy ingin memiliki mesin pengolah bumbu secara modern biar tidak terlalu capek katanya saat itu, tidak lagi menggunakan tangan bila menggiling dan kemasannya juga yang baik tidak manual plastik biasa , cerita Edy kepada media ini, namun keinginan orang tuaku itu belum sempat terwujud hingga sampai akhir hayatnya ” Cerita Edy “.

Pada tahun 1987 orang tua saya meninggal dunia usaha orang tua tetap saya jalankan demi meneruskan usaha yang telah dirintis oleh bapak saya sampai tahun 2004.
Usaha bumbu masak diambil alih oleh kakak saya ditahun 2004, saya sempat tidak lagi menunggu toko, tidak diberi uang jajan, sehingga saya tidak memiliki uang ataupun harta, peristiwa ini sempat membuat bingung saya apa yang harus saya perbuat hingga tahun 2005 jadi satu tahun saya terombang ambing tanpa arah dan kepastian, serta tidak memiliki uang kemudian saya mohon restu pada ibu untuk membuka usaha sendiri mengikuti jejak ayah untuk
membuat bumbu masak Kemudian ibu merestui keinginan saya tersebut ” Ucapnya”.

Kemudian saya diambilkan Ruko oleh ibu saya untuk tempat usaha bumbu masak di bascamp pasar bawah Ramayana hingga tahun 2010, di tahun 2009 saya harus ditinggalkan ibu saya untuk selama- lamanya betapa sedih dan terpukulnya batin ini yang belum sempat tuk membahagiakan ibu saya. ” Ceritanya sedih “.

Di tahun 2011 ruko di pasar bawah itu saya jual karna sepi pembelinya, saya hizrah usaha ke pasar Gintung sampai saat ini. Sedikit demi sedikit usaha itu saya jalankan, saya lakukan usaha apa saja semua di jalankan bukan lagi usaha bumbu masak tapi kopi bubuk juga pernah saya jalankan serta usaha yang lainnya.

Alhamdulillah usaha bumbu masak yang saya jalani berjalan lancar merk bumbu masak yang saya miliki bernama ZA ACC, yang telah didaftarkan dan telah memiliki Hak Paten dari Pemerintah, dari usaha ini saya dapat menyekolahkan kedua anak saya sampai kejenjang perguruan tinggi, cita cita orang tua saya sudah saya wujudkan dengan usaha bumbu masak ini, kini sudah menggunakan mesin untuk pengemasannya,
bungkusnya pun saya pesan dari pabrik besar, rumah pembelian orang tua sudah saya perbaiki yang lebih baik lagi, sehingga kini ada gudang dan ruang produksi, tiga lantai Alhamdulillah. ” Terangnya “.

Semua ini tidak terlepas dari peran seorang istri saya yang tercinta, serta suport anak anak saya berkat mereka juga semua ini dapat tercapai ” Tuturnya dengan mata berkaca kaca ” Penuh rasa syukur.
Bukan saja produksi bumbu masak, tapi juga produk obat obatan dari rempah rempah, seperti kayu manis bubuk, lada bubuk, ketumbar bubuk, sari rapet, dan lain lainnya, untuk produksi bumbu masaknya, rendang, opor, baso, somay, soto, malby, rabek, nasi kemuli, serta banyak yang lainnya.

Dengan menggunakan merek ZA ACC. Semoga kedua orang tua saya bangga melihat ini semua, walau mereka sudah tiada, cita cita keinginannya sudah saya wujudkan, saya bersyukur pada Allah atas nikmat yang diberikan pada saya ” Pungkasnya ”

Diceritakan Edyson kepada Lintas Media. News. ZA ACC Artinya Zaenal Abidin ACC artinya Setuju atau OK. Edisi khusus Lebaran 1 Syawal 1443 H. (Rudhy. Hr)

Baca Juga