METRO(Lintasmedia.news) : – Pemerintah Kota Metro dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia), salah satu perusahaan FMCG (barang konsumsi) global terdepan di Indonesia, melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Pilot Project Bank Sampah yang akan memfasilitasi pengelolaan sampah yang optimal dan menggerakkan ekonomi sirkular di masyarakat. Bank Sampah tersebut merupakan bagian dari strategi untuk mengurangi beban sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan mengurangi risiko gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim, meningkatnya sumber emisi metana, serta pencemaran air dan tanah.
Kegiatan penandatanganan yang dilakukan pada tanggal 7 Juni 2022 di Bumi Perkemahan Sumbersari Bantul, Metro Selatan merupakan bagian dari Hari Lingkungan Hidup Sedunia serta perayaan HUT Kota Metro ke-85 menghadirkan berbagai program untuk lingkungan, seperti: penanaman pohon, kegiatan clean-up, pilah timbang dan tabung sampah, penyerahan bantuan bibit pohon dan kantong sampah. Kegiatan yang mengusung tema ’Satu Bumi Untuk Masa Depan’ juga dihadiri oleh dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG(K) selaku Walikota Metro yang menyatakan apresasinya terhadap CCEP Indonesia dan para mitra dalam komitmennya untuk menjalankan program pengurangan sampah.demi masa depan Kota Metro yang lebih baik.
Di dalam kata sambutannya, Wahdi menyampaikan bahwa saat ini pemerintah perlu menggerakkan berbagai inisiatif kelola sampah lebih baik dan optimal karena biaya pengelolaan sampah yang dikeluarkan hingga saat ini tidak sedikit. Wahdi juga berharap bahwa konsep Bank Sampah ini dapat menjadi alternatif solusi untuk mengurangi sampah dari sumbernya.
Pemerintah Kota Metro dan CCEP Indonesia turut mengajak berbagai mitra di industri yang berbeda untuk mewujudkan kota Metro yang bersih dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mulai membangun Gerakan ‘Pilah Sampah dari Rumah’, termasuk: BNI 46, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Mahkota Plastik, Amandina Bumi Nusantara, Mahija Parahita Nusantara, Bank Sampah Sahabat Gajah, Forum CSR Lampung serta rekan-rekan media.
“Kita tidak ingin terjadi bencana dan tragedi kemanusiaan yang disebabkan oleh sampah. Dan kita pasti tidak mau jika kualitas kehidupan saat tua di masa mendatang atau generasi penerus semakin menurun karena lingkungan yang rusak oleh kekeliruan dalam mengelola sampah saat ini,” kata Wahdi. “Oleh karena itu, saya berharap kita dapat bergandengan tangan, bahu membahu dan bergerak sinergis untuk mewujudkan Kota Bersih Berkelanjutan.”
Dukungan terhadap Pilot Project Bank Sampah tersebut merupakah salah satu perwujudan dari strategi ‘This is Forward’, rencana aksi keberlanjutan dari grup perusahaan Coca-Cola Europacific Partners yang memiliki fokus terhadap enam bidang sosial dan lingkungan utama dengan dampak signifikan, yakni: iklim, pengemasan, minuman, masyarakat, air, serta rantai pasokan.
“Kami tentunya bangga dapat menjadi bagian dari program Pilot Project Bank Sampah yang diresmikan hari ini, walaupun kami tahu masih banyak yang perlu dilakukan untuk menangani isu tentang sampah,” jelas Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications & Sustainability CCEP Indonesia. “Melalui edukasi tentang cara pengelolaan dan infrastruktur yang tepat, masyarakat dapat menerapkan ekonomi sirkular, dimana di dalam kegiatan kesehariannya masyarakat dapat mengolah kembali sampah yang dihasilkan dan mengurangi penyebab pencemaran lingkungan. Oleh karena itu bersama usaha CCEP Indonesia dalam mengurangi sampah di tiap fasilitas manufaktur, dukungan kami dalam kegiatan hari ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung agenda pemerintah serta mengingatkan masyarakat akan pentingnya untuk mulai memilah dan mengolah sampah dengan benar sejak usia muda.”
Di Indonesia, salah satu wujud komitmen terhadap keberlanjutan dilakukan melalui manajemen pengemasan pascakonsumen yang berkelanjutan, seperti: Program Bali Beach Clean Up, program bersih-bersih pantai yang dilakukan setiap hari sejak tahun 2007 di 5 pantai Bali, yaitu: Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran dan Kedonganan; CCEP Indonesia juga mendukung program city clean up dan donasi tempat sampah secara reguler sejak tahun 2012, hingga tahun 2021 CCEP Indonesia telah menyediakan lebih dari 5.000 tempat sampah bagi masyarakat; melalui Coca-Cola Forest Fun Learning yang dijalankan di Lampung, Sumedang, dan Semarang serta program Green School di SDN 05 Sukadanau dan SDN 01 Kapuk Muara, CCEP Indonesia mendukung edukasi masyarakat terkait kewirausahaan dan pengolahan sampah sebagai bahan baku; CCEP Indonesia juga memberikan dukungan terhadap pengelolaan Bank Sampah di Jawa Barat, Jawa Tengah serta Jawa Timur.
Pada tahun 2021, CCEP Indonesia juga memperkenalkan PT Amandina Bumi Nusantara dan Mahija Parahita Nusantara yang memiliki peran sebagai:
PT Amandina Bumi Nusantara – entitas yang akan mengoperasikan fasilitas rPET dan mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi menggunakan teknologi terbarukan yang terdepan;
Mahija Paramita Nusantara – Yayasan yang akan mendukung pengelolaan collection center, memastikan pemenuhan hak asasi manusia dan regulasi dalam setiap kegiatan, pelaksanakan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan para pemulung dan masyarakat, serta menjalankan penelitian dan pengembangan tentang peluang peningkatan daur ulang dan program lain terkait pemanfaatan PET dan pengumpulan plastik.
“Kami senang CCEP Indonesia memliki kesempatan untuk mendukung pengembangan program ini dan memperkuat komitmen kami untuk mengurangi penggunaan plastik, memperkuat proses koleksi dan daur ulang botol plastik, serta edukasi publik tentang pentingnya menjalankan pemilahan dan pengolahan sampah yang benar. Kami harap ke depannya kolaborasi antar pemerintah dan pemangku kepentingan lain dari berbagai bidang seperti ini juga dapat menjadi solusi dari pencapaian keberlanjutan yang lebih baik lagi,” ujar Lucia.
Dalam implementasinya, program Bank Sampah ini akan berdampak dalam mengurangi sampah dari sumbernya serta menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi untuk meningkatkan ekonomi sirkular masyarakat melalui berbagai program pembekalan dan pelatihan pemilahan dan pengelolaan sampah, serta kegiatan pendampingan dan konsultasi yang akan dilakukan tiap bulan. Red