
Pemkab Banyuasin pertahankan penghasil ikan patin terbesar di Sumsel.
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG, – Kabupaten Banyuasin terus berupaya mempertahankan statusnya sebagai penghasil ikan patin terbesar kedua di Sumatera Selatan setelah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Produksi ikan patin Banyuasin mencapai 1.200 ton per bulan, dengan nilai sekitar Rp21 miliar, ungkap Bupati Banyuasin Askolani, Kamis di Pangkalan Balai, Banyuasin.
Sumatera Selatan ditetapkan sebagai provinsi penyumbang produksi ikan patin tertinggi tingkat nasional oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Di antara 17 kabupaten dan kota di provinsi ini, Kabupaten Banyuasin menempati posisi kedua setelah Kabupaten OKU Timur.
Menurut Bupati Askolani, produksi ikan patin di Banyuasin sebagian besar berasal dari Desa Sungai Rengit, yang memiliki luas area sekitar 200 hektare. Potensi perikanan budidaya di desa ini dapat ditingkatkan hingga 400 hektare.
Untuk memanfaatkan lahan yang belum tergarap, pemerintah pusat telah memberikan bantuan berupa satu unit alat berat/ekskavator, mesin pencetak pelet terapung, serta benih dan calon indukan unggul kepada masyarakat Desa Sungai Rengit. Dengan potensi perikanan budidaya yang besar, desa ini ditetapkan sebagai kampung perikanan budidaya patin.
Penetapan ini berdampak signifikan terhadap perkembangan usaha perikanan budidaya di Kabupaten Banyuasin, menurut Askolani.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara