Ibu Tersangka Pencuri Sapi di Lumajang Histeris: Anak Saya Salah Dihukum Saja Jangan Dibunuh

LUMAJANG, KOMPAS.com – Tangis keluarga pecah saat tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang untuk menjemput jenazah Rudi Hartono, tersangka pencurian sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang tewas usai ditangkap polisi.

Sambil memukul pundak polisi yang berjaga, tampak seorang ibu dengan kerudung berwarna ungu menangis histeris dan mengeluh dengan bahasa Madura.

“Anak saya jangan dibunuh pak, dihukum saja pak, dihukum,” kata Suni, ibu tersangka, di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang, Minggu (12/10/2025).

Sekitar 30 menit protes di Rumah Sakit Bhayangkara, warga lantas menuju RSUD dr Haryoto Lumajang sambil membawa jenazah tersangka.

Baca juga: Kematian Tersangka Pencurian Sapi Picu Kemarahan Warga, Ini Penjelasan Polres Lumajang

Di sana, Kompas.com kembali mewawancarai Suni.

Ia menceritakan, saat itu putranya ditangkap 12 orang polisi dan tidak melakukan perlawanan.

“Ditangkap di rumah terus lari ke belakang (rumah) tertangkap dan diinjak, tidak melawan,” ujar Suni.

Suni juga mengungkapkan, kondisi jenazah putranya mengalami luka di bagian kepala akibat dianiaya polisi.

Ia menegaskan, putranya tidak dipukuli massa melainkan, polisi yang menangkap tersangka.

Baca juga: Markas Polres Lumajang Diserang Puluhan Warga

“Perot (luka) kepalanya, kalau bilang dimassa (dipukuli warga) salah, yang massa ya buser itu,” tegasnya.

Keluarga meminta, proses autopsi dilakukan terhadap jenazah tersangka untuk memperoleh keadilan.

Sementara, Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro mengatakan, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi jenazah untuk mengetahui penyebab kematian tersangka.

“Terkait dugaan tersebut (dianiaya polisi) kami masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit umum,” kata Untoro.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Read More

Baca Juga