jatim.jpnn.com, SURABAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya memperkuat langkah mitigasi bencana menjelang musim penghujan yang diperkirakan tiba pada Oktober 2025.
Sebanyak tiga jenis bencana diprioritaskan dalam sosialisasi, yakni hidrometeorologi, kebakaran, dan gempa bumi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan upaya penyadaran masyarakat dilakukan melalui program Kampung Pancasila yang tersebar di tingkat RW. Menurutnya, warga perlu dilibatkan langsung agar lebih siap menghadapi potensi bencana.
“Dalam sosialisasi Kampung Pancasila ini yang mencakup semua RW, total ada 1.361, tetapi ini di 786, kami selalu mensosialisasikan bahwa bagaimanapun (setiap permasalahan antisipasi kebencanaan), kita juga harus bersama-sama (bergerak) dengan warga,” kata Irvan, Sabtu (27/9).
Irvan menambahkan menghadapi musim hujan kali ini, BPBD telah menyiapkan langkah khusus. Selain membekali masyarakat dengan informasi, pihaknya juga akan menggelar latihan simulasi agar warga lebih sigap ketika bencana benar-benar terjadi.
“Yang (sekarang) sedang kami bahas, kami rencanakan adalah untuk melakukan semacam latihan simulasi terkait dengan kebencanaan,” ujarnya.
Terkait ancaman banjir rob, BPBD telah memetakan kawasan rawan, khususnya di sepanjang pesisir Surabaya mulai Rungkut, Sukolilo, Mulyorejo, Bulak, Kenjeran, hingga wilayah Asemrowo dan Benowo.
“Kami memastikan aktivitas warga itu jangan sampai terganggu dengan adanya banjir rob ini. Contohnya, anak-anak kita yang mau sekolah, kemudian ibu-ibu yang mau ke pasar jangan sampai terganggu,” ucapnya.